the-drama-king


Senin, Maret 02, 2009

This is the end?

Ya, ada banyak cerita di yudisium kali ini. Apakah ini memang akhir dari perjalanan kami di kampus? Ataukah hanya sedikit kisah yang berarti dari perjalanan kami semua? Rupanya setiap perjalanan memang harus memiliki akhirnya masing-masing. Memang masih ada prosesi wisuda yang harus diikuti per bulan maret nanti, tapi bisa dikatakan yudisium inilah yang menjadi titik akhir perjalanan kami di kampus.

Kuliah, bolos, tugas, himpunan, kerja, itulah sebagian yang menjadi bagian hidup selama menjadi mahasiswa di Unhas. Pertanyaan apakah yang akan terjadi seandainya dulu saya memutuskan berkuliah di Poltek? Mungkin tidak seperti ini prosesi yudisium dan narsisme yang saya lakukan bersama teman-teman.



Teman-teman, ah ya. Mereka. Mereka yang telah menemaniku menghabiskan banyak skali waktu di kampus ini. Walaupun sempat ”hilang” selama 2 tahun pertama (yang pada akhirnya saya mengakui ini tindakan bodoh), saya mengukir banyaka sekali cerita bersama mereka. Bersama di ruang kuliah, bersama di setiap even kosmik, melalui banyak cerita, tawa, sedih, dan masih banyak lagi. Walaupun pada mulanya ego yang besar merajai diri, ”apakah saya bisa berteman dengan mereka”, ternyata jawaban yang saya dapatkan iya. Mereka yang bisa membuatku nyaman diri sendiri.

Proses mengerjakan skripsi yang menguras banyak tenaga, air mata, berbuah sedih, senang, dan masih banyak cerita yang ada ternyata berbuah manis. Memang sesuatu yang dikerjakan dengan sepenuh hati bisa menghasikan sesuatu yang baik pula. Saya semakin mempercayai itu. saya sudah tahu nilai untuk skripsi saya ”A” pada saat mengurus surat kelulusan sementara di akademik. Pak Farid, salah satu penguji saya pun mengatakan supaya saya tenang saja. Nilai saya dijamin bagus. Tapi kegalauan hati yang menganggap ”apa iya skripsi saya yang masih banyak kurangnya itu bisa bernilai bagus?” masih terus mendera. Dan jawaban sebenarnya tentang berapa nilai untuk skripsi saya kemarin terjawab. 3, 75. bukan hanya saya saja yang terkejut, beberapa teman juga sempat mengucapkan selamat. Nilai tertinggi dari 16 orang yang ujian meja kali ini. Benarkah hanya dari skripsi saja? Saya mengingat kembali perkataan Pak Iqbal, PA saya, selepas ujian meja, ”kamu beruntung karena terbiasa berbicara di depan umum. Itu membuat para dosen percaya dengan semua argumen kamu”. Pyuh. Walaupun banyak orang yang menganggap apalah nilainya skripsi, tapi ketika kau mengerjakannya dengan sepenuh hati, begadang sekian malam, menerjang hujan dan badai, maka ketika mendapat harga yang pantas untuk itu, saya hanya bisa mengucapkan, terima kasih.

Prosesi yudisium kemarin membawa sedikit kehebohan, karena selepas sholat jumat, pak edy sudah mau sekali untuk melakukan yudisium (sudah tidak sabar melihat senyum kami ya pak? =D), dan beberapa teman belum datang. Berbekal panic mode On yang terjadi, sms pun terkirim. Saya mengirim untuk mamar dan achie, sedangkan yang lain mengirimkan untuk yang belum datang. Akhirnya! Dimulai juga. Walaupun anak ekstensi belum pada muncul (dan pak edi bersikeras menunggu mereka, padahal dari tadi sudah marah-marah menyuruh kami menghubungi anak-anak!) yudisium itupun dimulai! Dengan sepatah dua patah dan banyak patah kata, pengumuman nilai semua (calon) wisudawan disebutkan. Mungkin nilai kejutnya sudah hilang karena saya, ballo, dan beberapa teman lain sudah mengetahui nilai kami, tapi biarlah! Kami juga turut bergembira atas nilai teman-teman yang lain.

Dan prosesi terakhir? Tentu saja foto-foto! Baruga menjadi tema utamanya (habis tidak ada lokasi yang lain!). inilah sesi ternarsis yang pernah dijalani. Dilihati orang yang lalu lalang tidak menghalangi kami meluapkan apa yang telah terjdi. Berbagi pose, tawa, senyum terus terlontar. Terima kasih untuk para fotografer tercinta! Uchk, andy, dan Baqir. Yang terakhir, sahabat di spice tentu saja. Karena yudisium kali ini memisahkan kami juga. Saya, ballo, wuri, fufu, echy, telah melalui batas itu. Yang tersisa? Keda, Baqir, dan Emz. Ayo teman! Kalian pasti bisa!

Oh betapa yang namanya perjalanan. Pasti akan ada titik persimpangan. Dimana kami harus memilih jalan yang akan kami tempuh masing-masing. Selamat berpisah teman! Tapi tenang, ini bukan akhir yang akan menjadi penutup dari kebersamaan kita bukan?


Label:

posted by The Drama King @ 07.59,


0 Comments:

Posting Komentar